Bentuk kolam untuk koi memang bisa dibuat
macam-macam asal tetap disesuaikan dengan luas tanah yang tersedia.
Pada prinsipnya ada dua corak/ tipe kolam koi yang umum yaitu formal
(resmi) dan non formal (tidak resmi). Tipe kolam yang terakhir biasanya
bentuknya lebih fleksibel dibandingkan bentuk yang pertama yang
rata-rata serba simetris, geometris, misalnya bundar, persegi panjang,
atau bujur sangkar. Bentuk kolam resmi ini biasanya akan terasa terpisah
dengan lingkungan sekitarnya, karena memberikan kesan yang serba
“teratur” dan “disiplin”. Padahal maksud kita membuat kolam adalah untuk
membantu kita melepaskan ketegang-an dan memberi hiburan pada kita.
Jika toh yang kita temukan kesan formal,
yang serba teratur tentu ibarat lolos dari mulut macan jatuh ke mulut
buaya, Berbeda dengan kesan yang ditimbulkan oleh kolam formal, pada
kolam non formal kita akan menemu-kan kesan tenang, menyatu dengan
sekitar kita, dan menyejukkan. Kalau toh dibangun dekat rumah, kolam
terasa bukan merupakan bagian lain dari rumah, yang jelas bentuknya
mendekati formal (serba geometris dan simetris), tapi merupakan
peleng-kap, kalau tidak boleh disebut hiasan, untuk meng-hilangkan kesan
kaku dan baku pada bentuk rumah. Bentuk formal bukannya tidak perlu
pada kolam taman.
Kolam formal mempunyai kelebihan, yaitu
mudah dikerjakan dan lebih kuat. Berbeda dengan kolam non formal yang
bentuknya tidak baku, sering kita memberi adonan yang tidak sama rata
untuk setiap bagian kolam. Oleh karena itu ba-nyak yang kemudian
menggabungkan kedua bentuk itu. Artinya pada bagian dalam kolam dibentuk
sedikit formal (agak lonjong atau agak persegi panjang) kemudian pada
bagian luarnya (atasnya) diberi beberapa penekanan sesuai dengan selera
kita. Kalau toh mereka ingin memilih bentuk formal, berhu-bung tanah
yang tersedia memang mengharuskan mereka untuk memilih itu, kesan formal
bisa dihi-langkan dengan membuat kolam dalam bentuk formal tidak
lengkap. Sebagai misal tanah yang tersedia di pojok rumah seluas 4 meter
persegi (bentuk bujur sangkar tanahnya) mereka bisa membuat kolam 3/4
lingkaran atau 1/2 lingkaran.
Kolam taman, baik yang resmi maupun yang
tidak resmi, bisa tampil dalam berbagai wajah. Anta-ra yang satu dengan
lainnya memang tidak diharam-kan untuk digabung, dan tidak pula
mengecewakan bila tampil secara pribadi. Aneka bentuk kolam koi yang
bisa dipilih.
Kolam berbentuk bundar. Kombinasi kolam di atas permukaan tanah dan di bawah tanah.
Kolam simetris di atas permukaan tanah.
Kolam setengah bundar. Dibawah permukaan tanah (atas) dan di atas permukaan tanah (bawah).
Kolam taman bisa tampil dengan tiga rupa,
yaitu kolam taman apa adanya tanpa diiringi irama geme-ricik air, kolam
taman dengan iringan musik air yang ditimbulkan air mancur di tengah
kolam, dan yang terakhir kolam taman dengan iringan kecipak dan sejuknya
air terjun. Bagi mereka yang menyukai ke-tenangan tentu kolam yang
tenang tanpa kecipak air yang dikehendaki, sedangkan yang suka akan
suasa-na alam dan menginginkan suasana alami kolam tipe terakhir yang
dilengkapi air terjun yang lebih di-sukai. Berbeda dengan mereka yang
mempunyai bibit-bibit aristrokasi dalam dirinya, tentu lebih menyukai
kolam dengan air mancur di tengahnya.
Ketiga rupa kolam taman tersebut bukanlah
harga mati yang tidak bisa dikutak-katik lagi. Dengan kata lain, bukan
tidak mungkin kita memilih bentuk kolam lain yang tak kalah eksotiknya.
Misalnya saja kolam dengan aliran air pada salah satu sisi-nya yang
mengesankan koi berada di dalam ling-kungan perairan yang mengalir. Bisa
juga aliran air ini ada di bagian tengah kolam, yang mengesankan koi
berada dalam perairan yang menggelegak, me-j nakjubkan.
Variasi penampilan kolam memang bisa
seribu muka. Seperti misalnya kita memilih air terjun lang-sung tanpa
melewati tebing buatan yang mengesankan suasana perbukitan atau
pegunungan. Dan untuk menutupi kekakuan ini. kita pasang kincirair yang
bisa mengalunkan musik ketika berputar tertimpa aliran air ini. Yang
harus kita ingat bahwa pilihan kita itu harus tetap kembali pada kondisi
kolam itu sendiri, berapa besar dan di mana letak-nya. Kita tidak
mungkin membuat pancuran air atau air mancur pada kolam kecil yang
terletak di depan jendela kita. Kolam kecil di depan jendela atau di
serambi hanya cocok tanpa perlengkapan rnacam-macam. Tiupan angin pada
air yang memancar ke atas bisa bikin repot. Bila lokasi memungkinkan,
kita bisa memvariasi bentuk dengan membuat kolam besar dan kecil. Kolam
kecil untuk keluarnya air hingga luber ke arah kolam besar yang berisi
ikan, yang sudah pasti akan mengingatkan kita pada suasana mata air
(belik) di pinggir-pinggir sungai di Jawa
SUMBER:
budidayakoi.blogspot.com
budidayakoi.blogspot.com
1 komentar:
Bermanfaat sekali bagi kami yang sedang ingin membuat kolam taman,
rental alat penerjemah jogja
Posting Komentar